BEM FIA UI Gaungkan Program FUNDES 2024, Bawa Isu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Setiap mahasiswa di Indonesia wajib mengamalkan dan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitar. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga kewajiban utama yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan fungsi perguruan tinggi dalam masyarakat. Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri atas tiga pilar, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Pilar pertama yaitu pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan memiliki etika yang baik. Implementasi dari pilar utama ini yaitu melalui proses belajar mengajar di kelas, praktikum, seminar, dan kegiatan akademik lainnya. Pilar kedua yaitu penelitian yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa cara yang dapat dilakukan melalui penelitian dasar, terapan, dan pengembangan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup.

Salah satu aspek penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat yang tertuang dalam pilar ketiga. Perguruan tinggi wajib memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat secara nyata. Perguruan tinggi harus dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) telah merancang serangkaian program untuk menjalankan pilar tersebut lewat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa FIA UI merancang program ini dengan menggabungkan aspek Pendidikan dan pengajaran yang juga bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Salah satu satu inisiatif utama yang diusung yaitu program FUNDES (FIA untuk Desa) yang berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIA UI 2024. Tujuan dari program ini yaitu untuk menerapkan konsep Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Program FUNDES menggunakan pendekatan metode sosialisasi teoritis dengan praktik langsung ke dalam kehidupan sehari-hari. 

Program FUNDES 2024 tidak hanya fokus pada pemberian materi sosialisasi lewat diskusi, tetapi juga melakukan praktik langsung yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, program FUNDES 2024 mengajak masyarakat untuk langsung mepraktikan cara-cara pembuatan sanitasi yang bersih dan sehat, mengelola limbah, serta cara menjaga kebersihan lingkungan rumah tangga dengan baik dan benar. Program FUNDES 2024 juga memberikan pelatihan keterampilan langsung kepada masyarakat agar dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka sendiri. Harapannya, program ini dapat meningkatkan transfer pengetahuan serta keterampilan secara efektif kepada masyarakat.

FUNDES 2024 terdiri dari enam rangkaian kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Mahasiswa FIA UI merancang keenam program ini untuk mengatasi berbagai aspek sanitasi dan lingkungan. Adapun enam rangkaian kegiatan dari FUNDES 2024 antara lain Setop Buang Air Besar Sembarangan (SeBAB), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-RT), Biopori, Ecobrick, dan Eco Enzyme

Program FUNDES 2024 pertama yang dilakasanakan oleh Mahasiswa FIA  UI yaitu Biopori. Program ini merupakan kegiatan untuk membuat lubang resapan biopori (LRB) untuk meningkatkan daya resapan air tanah. Lubang resapan digunakan untuk mempercepat penyerapan air hujan ke dalam tanah. Ada beberapa manfaat dari lubang resapan ini. Pertama, yaitu mencegah banjir. Lubang resapan biopori dapat mengurangi volume air permukaan yang mengalir dan berpotensi menyebabkan banjir. Kedua, lubang resapan biopori juga berguna mengurangi erosi sehingga dapat menjaga kesuburan tanah dan mencegah terjadinya bencana longsor. Ketiga, lubang ini dapat mencegah kekeringan karena membantu menyimpan cadangan air tanah sehingga ketersediaannya tetap terjaga.

Langkah pembuatan biopori dari FUNDES 2024 yaitu dengan memilih lokasi yang tepat, seperti halaman rumah, taman, atau area terbuka lainnya. Lokasi pembuatan biopori tidak boleh dekat bangunan atau saluran listrik agar dapat berfungsi dengan baik. Tahapan berikutnya yaitu membuat lubang berdiameter 10-15 cm dengan kedalaman 1-2 meter secara tegak lurus. Setelah lubang siap, masukkan sampah organik ke dalam lubang secara berlapis-lapis dan disiram dengan air agar lebih mudah terurai. Setelah terisi penuh, lubang kemudian ditutup dengan tanah atau menggunakan potongan pipa yang telah dilubangi.

Proses pembuatan lubang biopori di SDN 01 Tamansari, Kecamatan Setu, Bekasi, Jawa Barat (dokpri)
Program FUNDES 2024 yang kedua adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Fokus utama dari program ini yaitu meningkatkan kesadaran dan praktik kebersihan tangan. Langkah ini merupakan salah satu cara yang paling ampuh untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti diare, flu, kolera, dan lain-lain. Program CTPS dilaksanakan pada hari kedua FUNDES 2024 tepatnya di TPQ Nurul Iman bersama peserta didik TPQ. Mahasiswa FIA UI menjalankan program ini dengan memberikan materi melalui cara yang menyenangkan seperti menyanyikan lagu serta kolaborasi Gerakan “Cuci Tangan Pakai”. Cara tersebut dilakukan untuk menarik perhatian anak-anak agar lebih semangat belajar sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.

Alasan program CTPS mengutamakan kelompok anak-anak lebih dulu karena mereka punya sistem kekebalan tubuh yang belum sekuat orang dewasa. Ini membuat anak-anak masuk dalam kelompok yang rentan terkena infeksi penyakit. Kelompok anak-anak juga memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan lingkungan sekitar. Anak-anak sering bermain bersama, berbagi makanan, dan menyentuh berbagai benda di sekitarnya sehingga risiko penularan penyakit melalui tangan sangat tinggi.

Program FUNDES 2024 yang ketiga yaitu PAM-RT atau Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga. Para mahasiswa FIA UI melakukan pengecekan kondisi kualitas air keran dan minum ke rumah-rumah warga di Desa Tamansari. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan setiap rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih dan aman untuk dikonsumsi. Pengecekan air dilakukan menggunakan metode Water Test Strip atau strip uji air. Metode ini merupakan alat sederhana yang digunakan untuk menguji kualitas air dengan cara mencelupkan strip yang memiliki beberapa area reagen kimia yang dapat berubah warna saat dicelupkan ke dalam air. Perubahan warna tersebut kemudian dicocokkan dengan skala warna pada kemasan untuk mengetahui parameter kualitas air yang diuji. Parameter yang dapat diuji dalam metode Water Test Strip antara lain tingkat keasaman atau kebasaan air (pH), kadar klorin, dan senyawa nitrogen berbentuk nitrat maupun nitrit. 

Program berikutnya yang dilaksanakan yaitu berjudul Setop Buang Air Besar Sembarangan (SeBAB). Tujuan dari program ini yaitu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang baik. Program SeBAB juga memberi pengetahuan tentang dampak buruk dari praktik buang air besar serta membuang popok balita sekali pakai secara sembarang terhadap kesehatan dan lingkungan. Program SeBAB dilakukan dengan cara edukasi langsung kepada warga melalui diskusi kelompok serta simulasi praktek sanitasi yang baik. Program ini dijalankan dengan bantuan dari tokoh masyarakat, pemuda desa, dan petugas kesehatan setempat untuk memperkuat penyampaian informasi ke masyarakat. 

Salah satu poin utama dalam diskusi ini yaitu membahas masalah limbah popok balita sekali pakai yang sering dibuang sembarangan. Sampah popok merupakan limbah yang sangat berbahaya karena membutuhkan waktu bertahun-tahun agar dapat terurai secara alami. Limbah ini dapat terus mencemarkan tanah dan air karena mengandung bahan-bahan kimia seperti Super Absorbent Polymer (SAP) yang susah terurai. Air dan tanah yang tercemar dapat memberikan penyakit kepada warga seperti diare, tifus, kolera, dan lain-lain. Melalui program ini, harapannya warga Desa Tamansari dapat lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga dan dapat mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Program FUNDES 2024 nomor lima yaitu ecobrik yang dilaksanakan pada hari ketiga. Ecobrik merupakan sebuah wadah yang terbuat dari botol plastic bekas yang diisi dengan sampah organik kering. Sampah tersebut dapat meliputi bungkus makanan ringan, plastic ke masa, atau kertas. Berbagai macam sampah yang dimasukkan tersebut kemudian dipadatkan ke dalam botol hingga membentuk balok padat. Manfaat dari ecobrik ini yaitu untuk mengurangi volume sampah dan meningkatkan nilai daur ulang produk menjadi lebih bermanfaat.

Program ecobrik dari FUNDES 2024 dilaksanakan bersama dilaksanakan bersama peserta didik TPQ Nurul Yaqin dengan berbagai tujuan. Pertama, mengajarkan para peserta tentang cara membuat ecobrik yang benar. Kedua, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengurangi sampah plastik. Ketiga, menumbuhkan kreativitas peserta dalam memanfaatkan sampah plastik. Keempat, menciptakan karya menarik secara bersama-sama yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kegiatan pembuatan ecobrik dalam program FUNDES 2024 merupakan langkah nyata dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bagi warga desa.

Kegiatan terakhir yang dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian acara di FUNDES 2024 adalah penerapan Eco Enzyme. Eco Enzyme sendiri merupakan cairan multiguna yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik dapur seperti kulit buah, sayuran bekas, sisa makanan. Cairan ini punya beragam manfaat yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu sebagai pupuk organik cair untuk menyuburkan tanaman. Nutrisi yang terkandung di dalam Eco Enzyme sangat baik untuk membantu pertumbuhan tanaman serta meningkatkan hasil panen. 

Manfaat berikutnya yaitu sebagai pembersih alami untuk lantai, perabotan rumah tangga, dan kendaraan. Eco Enzyme punya sifat anti bakteri yang dapat membunuh kuman dan bakteri. Cairan ini juga dapat digunakan sebagai pestisida alami untuk mengusir hama tanaman seperti serangga dan ulat. Eco Enzyme sangat berguna untuk membantu mempercepat proses penguraian sampah organik sehingga dapat mengurangi volume sampah yang perlu dibuang.

Kegiatan pembuatan Eco Enzyme dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan praktik langsung kepada warga sekitar. Langkah pertama dalam membuat Eco Enzyme yaitu mencampurkan satu bagian gula merah atau gula aren dengan 10 bagian air dan 3 limbah organik. Gula merah tersebut sudah dipotong kecil-kecil ke dalam wadah plastik tertutup rapat. Tahap berikutnya yaitu meletakkan wadah di tempat teduh selama minimal 3 bulan sambil membuka tutupnya untuk mengeluarkan gas yang terbentuk. Saat fermentasi selesai, cairan tersebut dapat disaring dan disimpan ke dalam botol bersih. 

Seluruh rangkaian acara FUNDES 2024 dari FIA UI dilakukan dengan bekerja sama dengan Patriot Desa di Desa Tamansari. Salah satu fasilitator Patriot Desa, Jawa Barat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Harti Widya, merasa senang dengan kolaborasi ini karena dapat memperkuat kehidupan bermasyarakat. Ia juga berharap agar FUNDES terus ada untuk menumbuhkan jiwa sosial serta kepekaan terhadap isu-isu yang ada. Salah satu momen yang paling berkesan baginya adalah ketika panitia FUNDES dan Patriot Desa mampu menggerakkan ibu-ibu setempat untuk memanfaatkan sampah kulit buah menjadi eco enzyme. Ini dapat menjadi inspirasi bagi warga untuk lebih aktif dalam memilah sampah.

Enam kegiatan utama dalam program FUNDES 2024 merupakan upaya nyata untuk membina dan mengembangkan masyarakat di Desa Tamansari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Fokus utama dari kegiatan ini yaitu menerapkan konsep Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bertujuan menciptakan kesadaran pentingnya lingkungan sehat serta berkelanjutan.  Program FUNDES 2024 total berlangsung selama lima hari. Lokasi penerapan program yang dipilih telah melalui proses analisis kebutuhan dan potensi desa, terutama dalam aspek kesehatan dan sanitasi lingkungan

Program FUNDES 2024 diharapkan dapat menjadi pendorong perubahan dan modal awal bagi masyarakat Desa Tamansari untuk dapat membangun desa secara mandiri serta berkelanjutan melalui aspek kesehatan dan sanitasi lingkungan yang menjadi kebutuhan dasar manusia. FUNDES 2024 juga dirancang untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi antara nilai-nilai dari program dengan yang sudah ada di masyarakat Desa Tamansari. Program ini tidak hanya fokus pada proses transfer edukasi dan keterampilan, tetapi juga dapat memberdayakan masyarakat sebagai agen perubahan di lingkungan mereka sendiri.

Setelah program FUNDES 2024 selesai, harapannya masyarakat Desa Tamansari dapat terus melanjutkan pemahaman serta keterampilan dalam menerapkan sanitasi dan lingkungan yang sehat. Keberhasilan program ini tentu dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lainnya. Melalui kolaborasi serta kerjasama antara mahasiswa, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, program ini dapat terus diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

SUMBER : KOMPASIANA

WordPress Appliance - Powered by TurnKey Linux